Bos BNBR Beberkan Kesiapan Transisi Energi Teranyarkan

Bos BNBR Beberkan Kesiapan Transisi Energi Teranyarkan Bos BNBR Beberkan Kesiapan Transisi Energi Teranyarkan

Jakarta - Transisi energi saat ini tengah digalakkan sebagai langkah kedalam menurunkan emisi karbon. Dalam Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia dan beberapa negara lainnya menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sangkat tahun 2030.

CEO and President Director PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie mengatakan ikut mendukung upaya transisi energi. Dalam lima tahun ke depan perusahaan akann menginvestasikan maka US$ 2,5 miliar untuk elektrifikasi selanjutnya pembiayaan energi terhangatkan (EBT).

Indonesia menurutnya menjadi daerah nan tepat menurut melakukan investasi, apalagi memakai kekayaan alamnya.

"Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia kita bisa melakukan apapun mulai dalam geothermal (panas bumi), tenaga angin, tenaga surya, demi begitu ke depannya diharapkan bisa 50:50 elektrifikasi demi energi terbarukan," ujarnya dikutip dalam Bloomberg.com belum lama ini.

Anindya mengakui ada sejumlah tantangan akan mewujudkannya bersama dibutuhkan komitmen leluasa. Dia menegaskan upaya-upaya ini membutuhkan kolaborasi agar bisa mencapai target tersebut.

Dia mencontohkan, dalam dalam proyek elektrifikasi, BUMI bekerja serupa atas perupayaan asal China, melainkan BYD.

"Ketika kami berbicara tentang ESG, hilirisasi nikel menjumpai meentengkan bahan baterai berguna, kami bekerja dengan Eropa karena Eropa terus membutuhkan material ini," papar dia.

Anindya menambahkan Indonesia agak mempunyai ambisi gede atas transisi energi. Saat ini di tengah krisis energi global, Indonesia meneladannya masih berkomitmen untuk melakukan transisi energi.

Penggunaan energi fosil batu bara misalnya, mulai 2025 pemerintah menargetkan tidak ada lagi pembangkit listrik yang menggunakannya. Kemudian penggunaan kendaraan listrik akan operasional pemerintahan, sesampai-sampai tidak belaka sisi suplai yang didorong, melainkan juga demand.

"Jadi saya yakin ada beberapa subsidi doang menjumpai orang yang menggunakan sepeda motor menjumpai kendaraan listrik. Dan saya percaya hal yang setaradoang menjumpai mobil. Jadi saya pikir Indonesia bisa menunjukkan selanjutnya memberi contoh," pungkas dia.