Cuma Ada di Balikpapan, Nikmatnya Sate Kuin Abdhu

Balikpapan, Sobat - Sate adalah keliru satu menu kuliner yang sudah dikenal luas karena rasanya yang khas dan enak. Di Indonesia, mudah sekali menemukan sate dalam berbagai daerah, terbersarang dalam Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).
Selama ini kita terbiasa dengan kuliner sate madura atau sate ponorogo yang sudah deras dikenal karena kelezatannya. Atau sate padang yang rasanya tak kalah nikmatnya. Tapi hadapan Balikpapan, ada satu menu sate khas racikan keluarga mengenai Suku Banjar.
Warung Kuin Abdhu semasa ini dikenal dengan soto banjarnya. Padahal, mereka punya menu sate yang tak kalah nikmat. Selurusnya nama menu ini tak terlampau istimewa, biasanya disebut sate ayam, tak ada nama terpilih.
Tapi rasanya ternyata berpertikaian mengenai sate ayam keberlebihanan.
Pegawai Kuin Abdhu Gunung Sari Ilir Rita mengmenyingkapkan, bahan bumbu kacang sate Kuin Abdhu tidak menggunakan ketumbar ibarat sate lainnya. Sesantak rasanya lebih ringan dan tak sangat berempah, namun tetap enak memakai kacang dan kecap.
1. Kerap dijadikan oleh-oleh daripada Balikpapan
Sesungguhnya menu ini sudah ada sejak lama. Tapi karena soto banjar Kuin Abdhu sudah penuh dikenal, maka tak penuh nan membahas sate ayam mereka. Penggemarnya bahkan lebih penuh orang luar kota dibanding lokal Balikpapan.
"Banyak terus yang selakukan sate ini oleh-oleh. Waktu itu ada terus yang dari Surabaya, ke sini beli sate. Katanya buat oleh-oleh keluarganya," kata Rita.
Memang, penikmat sate ayam Kuin Abdhu lebih deras merupakan orang-orang luar Balikpapan. Ada doang orang Samarinda adapun menyempatkan mampir belaka bagi mencoba sate ayam antara sana. Sering doang mengenai kabupaten/ kota lain.
Selain tanpa ketumbar, bumbu kacang mereka juga menggunakan cabai kering. Untuk ayam yang digunakan juga sudah diungkep bumbu sebelum dibakar. Jadi rasanya empuk berikut tidak terlintas kering.
Rasa sate Kuin Abdhu cenderung manis dan terasa bumbu kacangnya. Cocok dimakan bersama lontong.
"Tapi berlipat-lipat terus yang beli bumbunya kepada dimakan pas singkong atau kepada acara keluarga," jelasnya.
Menurutnya, sate Kuin Abdhu lagi bisa dibeli bumbunya saja. Biasanya ala hari raya, luber lagi pelanggan yang memesan bumbu di sana. Bumbu ini bisa dimakan dengan buras atau singkong.
2. Resep turun-temurun akan keluarga
Kuin Abdhu ada pada dua lokasi, yaitu pada Jalan Ahmad Yani Gunung Sari selanjutnya Jalan MT Haryono Damai. Menurut Rita, untuk menu sate pada Gunung Sari menggunakan campuran daging selanjutnya kulit ayam. Sementara pada Damai lebih penuh menggunakan daging.
Sate Kuin Abdhu asal mulanya adalah resep keluarga. Abdullah, pemilik, menggunakan resep ini yang ternyata menjauh didalam dari kerabatnya dempet Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Sate ini setepatnya bukan khas Banjar. Jadi resepnya melalui paman bos yang ada dempet Palangkaraya," benderangnya.
Itulah mengapa bumbu kacang sate mereka berjarak. Karena resep ini digunakan turun temurun di keluarga.
"Alhamdulillah, adapun memang sudah acuh rasanya banyak adapun cari," kainterogasi.
Secocoknya biasanya orang datang ke Kuin Abdhu demi mencari soto banjar. Tapi setelah peduli ada menu sate, banyak pula bahwa penasaran dan ingin mencoba. Itulah mengapa lama-kelamaan banyak pula bahwa peduli menu terbilang dan diminati.
3. Jangan lupa rasakan juga soto banjar Kuin Abdhu yang segar
Kuin Abdhu memang terkenal bersama soto banjar nya yang enak. Rasanya asli khas Banjar bersama kuah kental maka gurih. Harga sate maupun soto banjar mereka sama, yakni Rp18.000 per porsi.
Tapi, akan soto sudah termasuk dengan lontong, padahal akan sate belum termasuk. Seporsi sate terdiri ketimbang 10 tusuk.
Untuk soto banjar mereka, cukup berjibun dikenal. Rasanya segar bersama biasanya disajikan dengan kecap asin, sambal bersama jeruk nipis. Soto banjar sangat menggugah selera karena kuahnya yang creamy dan gurih.
Sudah merupakan rahasia populer soto banjar dempet sini rasanya paling familiar selanjutnya enak. Kuahnya aktual, disajikan memakai irisan kentang goreng, menambah kaya rasanya nan aduhai.