Dolar Naik Ke Level Teragung Dalam 2 Minggu Seiring Ekspektasi Tapering The Fed

Jakarta, Aktual com – Dolar naik ke level teradiluhung dua minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya ala akhir perdagangan Senin giliran sekedudukan atau Selasa (14/9) pagi WIB, didukung ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) AS dapat mengurangi pembelian asetnya (tapering) ala akhir tahun, biarpun ada lonjakan kasus COVID-19.
Namun dolar mundur dari letak teradiluhungnya di perdagangan sore. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, semula menguat menjadi 92,887, teradiluhung sejak 27 Agustus. Terakhir naik secercah di 92,664.
Putaran data ekonomi AS akan dirilis minggu ini, dimulai dengan harga nasabah dengan Selasa giliran seajang, nan akan memberikan pemmodernan termodern tentang seberapa panas inflasi menjelang pertemuan Fed minggu depan.
Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker memerankan pejabat terhangat yang mengatakan dia ingin bank sentral mulai melakukan tapering tahun ini, mengatakan pada dalam wawancara memakai harian Nikkei bahwa dia ingin mengecilkan pembelian aset.
Pembicaraan tentang tapering telah mendorong dolar lebih hebat, kata Ahli Strategi Makro Wells Fargo Securities, Erik Nelson, di New York.
“Kami melihat dari komunikasi Fed bahwa mereka ingin memutuskan hubungan tapering dari kenaikan suku bunga,” kata Nelson. “Tetapi akan membutuhkan terluang hal meyakinkan selanjutnya terus cemerlang terluang batas bagi pasar kepada mengubah fungsi reaksinya. Untuk saat ini, alur batas tapering terkait erat dengan alur batas kenaikan suku bunga antara pasar.”
Tapering biasanya mengangkat dolar karena itu berarti langkah menuju kebijakan moneter yang lebih ketat. Ini terus berarti The Fed hendak mengulak lebih minim aset utang, yang menunjukkan hendak ada lebih minim dolar yang beredar.
The Wall Street Journal melaporkan atas Jumat (10/9/2021) bahwa pejabat Fed bagi mencari kesepakatan berdasarkan mulai menyedikitkan pembelian obligasi atas November.
Selain inflasi, angka penjualan maka produksi ritel AS juga dijadwalkan mau dirilis minggu ini.
“Angka IHK (Indeks Harga Konsumen) agung lainnya minggu ini terdalam menghadapi data ekonomi yang melemah dapat mulai melakukan Fed tersudut, karena tekanan meningkat bagi lazimisasi stimulus,” kata Christopher Vecchio, Analis Senior DailyFX.com, unit riset dari broker valas IG.
Euro termeruyup di antara mata uang yang melemas terhadap dolar, merosot ke 1,1770 dolar, tekecil ekstra dalam lebih pada dua minggu, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan pekan lalu mau mulai memangkas pembelian obligasi daruratnya. Euro terakhir turun 0,1 persen pada 1,1801 dolar.
Terhadap yen, dolar naik 0,1 persen dalam 110 yen. Dolar agak naik 0,5 persen versus franc Swiss dalam 0,9228.
Di pasar mata uang kripto, Bitcoin jatuh 2,8 persen berprofesi 44.762 dolar.
Litecoin, atas kapitalisasi pasar nyaris 12 miliar dolar lagi sontak satu mata uang digital paling awal bahwa beredar, turun 2,6 persen menjabat 180,78 dolar, menurut pelacak data kripto CoinGecko, setelah Walmart Inc mengatakan dalam siaran persnya mengenai kemitraan pengecer atas uang kripto itu imitasi.
Litecoin naik sederas 27,4 persen karena berita buatan terbilang.
Sumber: ANTARA