Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 Dan Tipe 2, Semuanya Perlu Dihindari!

Ilustrasi tentang penyakit diabetes Ilustrasi tentang penyakit diabetes

Banyak orang bilang kalau diabetes adalah dewanya dari banyak penyakit. Banyak penderita diabetes akhirnya mengalami berbagai komplikasi penyakit lainnya. Mulai dari jantung, ginjal hingga kebutaan. Diabetes terjadi akibat dari kenaikan gula darah dalam tubuh. Ngerinya, Indonesia menempati peringkat 7 dari 10 negara dengan penduduk yang menderita diabetes terbanyak di dunia. Total penderita diabetes di Tanah Air mencapai 10,7 juta lho. Data ini diperoleh dari hasil penelitian International Diabetes Federation di tahun 2019. Tingginya angka penderita diabetes di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari gaya hidup hingga keturunan. Perlu diketahui, diabetes ini jadi penyakit genetis yang diturunkan orang tua ke anaknya. Maka tak heran kalau angka penderitanya terus naik.

Ini Lho Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2

Penyakit diabetes dibedakan menjadi 3 jenis, yakni tipe 1, tipe 2 dan diabetes gestasional yang paling umum diderita oleh ibu hamil. Kira-kira apa saja yang membedakan dari ketiga jenis diabetes ini? Diabetes tipe 1 dan tipe dua memiliki beberapa perbedaan dan hal ini harus diwaspadai. Dilihat dari segi penderitanya, anak dan remaja umumnya jadi sasaran dari diabetes 1, sedangkan diabetes tipe 2 biasanya diderita oleh orang dewasa. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lain dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, apa sajakah itu? Berikut ulasannya:

1. Penyebab

Dilihat dari segi penyebabnya, diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penyebab terjadinya diabetes tipe 1 dipicu oleh pankreas memecah sel-sel yang tugasnya memproduksi hormon insulin. Maka dari itu penderita diabetes tipe 1 harus selalu menyuntikkan insulin dalam tubuh untuk mencukupi kebutuhan insulin. Sedangkan untuk diabetes tipe 2 terjadi karena kelenjar pankreas tidak bisa mencukupi kebutuhan insulin di dalam tubuh. Itu artinya insulin tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal,  rendahnya insulin dalam tubuh membuat gula darah menjadi naik, maka terjadilah diabetes.

2. Gejala

Kalau dilihat dari gejalanya, kedua jenis diabetes ini memiliki gejala yang tidak jauh berbeda. Naiknya kadar gula dalam darah akan membuat penderita mengalami beberapa gejala sebagai berikut:

  • Mudah lelah
  • Gampang haus meskipun sudah mengkonsumsi banyak air
  • Luka sulit mengering
  • Sering buang air kecil
  • Bau mulut tidak sedap
  • Kehilangan berat badan dengan sangat cepat
  • Penglihatan tidak jelas

Apakah kalian mengalami gejala-gejala seperti di atas? Jika iya, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan dengan cepat. Semakin lama menunda memeriksa, semakin lama pula penyakit ini diatasi.

3. Cara Mendiagnosa 

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar bisa memastikan seseorang menderita diabetes. Diagnosa untuk diabetes tipe 1 dan tipe 2 sama saja. Berikut ini pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah kita menderita diabetes atau tidak.

  1. Tes HbA1c: Pengecekan gula darah lebih lanjut pada 2-3 bulan terakhir dengan cara mengambil sampel darah pasien.
  2. Fasting plasma glucose: Pasien diwajibkan puasa 8 jam sebelum dilakukan pengambilan darah untuk mengukur kadar gula darah
  3. Tes toleransi glukosa oral : Pemeriksaan ini dilakukan 2 jam sebelum dan sesudah pasien makan atau minum manis. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana proses glukosa dari pasien.
  4. Tes glukosa plasma acak: Pemeriksaan dilakukan secara random tanpa pasien harus berpuasa

Diabetes Tidak Bisa Disembuhkan

Fakta bahwa diabetes tidak bisa disembuhkan membuat penyakit ini cukup mengerikan bagi kita semua. Penderita diabetes hanya bisa mengontrol kadar gula darah melalui gaya hidup sehat dan pengobatan sepanjang hidup. Pengobatan dilakukan dengan cara menyuntikkan insulin secara teratur. Terdapat beberapa jenis insulin sesuai dengan durasi kerjanya. Penggunaan dosis insulin ini mulai dari waktu yang singkat hingga sampai lama. Insulin tidak hanya dalam bentuk suntik, namun juga dalam bentuk hirup dan pompa. Lalu, apakah semua anak dengan orang tua diabetes pasti akan menderita diabetes juga? Tentu tidak. Kemungkinannya memang besar, namun bisa dicegah dengan gaya hidup sehat. Batasi asupan gula yang masuk dalam tubuh dan olahraga teratur. Bukan hanya anak dengan orang tua penderita diabetes saja yang harus menjalankan pola hidup sehat. Orang tanpa faktor genetic diabetes juga harus membatasi makanan tinggi glukosa agar tidak mengundang diabetes bersarang pada tubuh.