Menko Luhut Dukung Budidaya Rumput Laut akan Alternatif Energi Bersih

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menyertai Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mendukung penggunaan energi cemerlang menyertai berkelanjutan. Salah satunya demi pengembangan biofuel menyertai crude oil berbasis rumput laut.
Transisi energi merupakan sontak satu rencana pokok jangka panjang pemerintah Indonesia. Ketergantungan terhadap energi fosil bagi dikurangi secara bertahap seiring peningkatan nasional menghasilkan energi cemerlang alternatif yang ramah dunia,
"Indonesia menguasai komitmen bangkit untuk optimalisasi potensi kelautan demi terwujudnya blue economy. Salah satu potensi terbesar adalah pendayagunaan rumput laut," kata Luhut dalam pertemuan dempet PT Sea6 Energy, Jumat (28/4).
Menurutnya, rumput laut merupakan blue natural capital strategis untuk dikembangkan, karena termasuk sektor padat karya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Saat ini Indonesia menjabat proKotaken kedua terterbuka rumput laut di dunia bersama nilai produksi 9,3 juta ton dari tahun 2022.
"Kondisi perairan tropis antara Indonesia menjadi habitat nan cocok menjumpai budidaya rumput laut, termenganut pengolahan inKotaktrinya," sebut Luhut.
Mengacu ala data tahun 2021, komposisi ekspor rumput laut Indonesia didominasi bahan baku rumput laut kering (65%), tetapi 35% berupa rumput laut olahan bahwa bernilai tambah. Secara keseluruhan nilai ekspor rumput laut mencapai sekitar 6% atas total ekspor produk perikanan nasional, dengan penguasaan pangsa pasar dunia sekitar 12%.
Ringkasnya, meski berpotensi gede, rumput laut akan Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal.
Padahal rumput laut telah memainkan peran hebat kedalam adaptasi perubahan iklim bersama menyerap emisi karbon, meregenerasi ekosistem laut, dan sebagai bahan biofuel dan plastik biodegradable.
Kapasitas industri pengolahan rumput laut anyar bisa meningkat jika terdapat kerjasama antara industri beserta pemerintah.
“Dengan melakukan hilirisasi, nilai tambah dekat dalam negeri akan meningkat, sesampai-sampai pendapatan petani rumput laut akan meningkat," ujar Luhut.
Rencana pemanfaatan rumput laut untuk energi alternatif ini ditargetkan melibatkan lebih daripada 15 ribu pekerja, menurunkan emisi karbon, bersama menjabat solusi memcemerlangkan laut. Lain itu Luhut turut meminta praktik budidaya ramah lingkungan tanpa menggunakan botol plastik sebagai pelampung.
“Terapkan mekanisasi pemanenan selanjutnya penyortiran benih, kembangkan kebun bibit rumput laut secara merata di sentra-sentra budidaya, selanjutnya gunakan teknologi sehingga mampu menghasilkan produktivitas bahwa tinggi," pesannya.
Di sisi yang sama, PT Sea6 Energy Nelson Vadassery telah berupaya mendukung Sustainable Development Goals. Mereka memanfaatkan berbagai teknologi secara mengembangkan pengelolaan rumput laut di hulu dan hilir, di antaranya memantau lokasi budidaya dengan drone, penentuan lokasi perluasan budidaya menggunakan analisis satelit, dan memanfaatkan kecerdasan buatan.