Saham Properti Melonjak, Acset Masuk Pasar Modal

Saham Properti Melonjak, Acset Masuk Pasar Modal Saham Properti Melonjak, Acset Masuk Pasar Modal

KATADATA ? PT Acset Indonusa, perbisnisan adapun berpindah di bidang konstruksi, hendak melakukan penawaran bantuan perdana (IPO) sebanyak 150 juta lembar bantuan atau 30 persen mengenai dana adapun diajangkan. Manajemen menargetkan pencatatan bantuan dapat dilakukan demi 24 Juni 2013. Berdasarkan kebenderangan perbisnisan, mengenai 150 juta lembar bantuan adapun ditawarkan, sebanyak 100 juta merupakan bantuan baru dan 50 juta merupakan bantuan biasa milik PT Cross Plus Indonesia dan PT Loka Cipta Kreasi masing-masing sebesar 25 juta lembar bantuan. Dalam IPO tercantum, perbisnisan juga melakukan program employee stock allocation (ESA) bersama jumlah sebanyak-banyaknya 10 persen atau 15 juta bantuan mengenai jumlah bantuan adapun ditawarkan. Perbisnisan hendak menggunakan 50 persen dana hasil IPO bagaikan dana kerja, 37,5 persen akan membayar sebagian utang kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk, dan 12,5 persen  digunakan akan belanja dana. Berdasarkan laporan keuangan 2012 adapun dalam dasar IPO, total aset perbisnisan mencapai Rp 754,77 miliar meningkat 110,19 persen mengenai posisi 2011 sebesar Rp 359.09 miliar. Sementara total liabilitas perbisnisan mengalami kenaikan 177,22 persen mengenai Rp 193,55 miliar dalam Rp 536,56 miliar. Pada tahun lintas, pendapatan Acset mencapai Rp 669,91 miliar, tumbuh 56,13 persen mengenai tahun sebelumnya. Sejak 2008, rata-rata pertumbuhan pendapatan perbisnisan sebesar 14,92 persen. Adapun laba perbisnisan demi 2012 sebesar Rp 52,23 miliar mengenai posisi sebelumnya Rp 35,77 miliar. Secara fundamental, kinerja keuangan perbisnisan secara rata-rata berada di bawah rata-rata indeks properti Bursa Efek Indonesia. Rasio laba apik terhadap pendapatan (Net Profit Margin/ NPM) perbisnisan demi 2012 sebesar 7,80 persen lebih keji mengenai rata-rata indeks sebesar 16,61 persen. Namun, rasio imbal hasil terhadap aset (RoA) perbisnisan demi 2012 sebesar 9,38 persen lebih adiluhung mengenai rata-rata indeks properti sebesar 5,08 persen. Sejak akhir tahun lintas, indeks properti BEI terus menunjukkan pertumbuhan adapun signifikan. Dilihat sejak awal 2013, pertumbuhannya tercatat sebesar 57 persen, dan diperkirakan terus mengalami kenaikan seiring bersama tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia adapun dipatok sekitar 6,2 persen demi tahun ini. Kendati demikian, calon bandar perlu berhati-hati sebab, perbisnisan hendak menggunakan 37,5 persen dana hasil IPO akan refinancing, yakni membayar utang.